Kamis, 24 Mei 2012

Tiara sang Merak

Dua sayap ini berarti untukku, kata sang Merak menghikayatkan diri..
Yang satu telah membawaku ke dunia sejuta warna..
Dan satunya membawaku ke dunia sejuta rasa..

Jangan.. Jangan kau pinta aku untuk memilih..
Baik kedua sayap ini telah menghiasi duniaku..
Mereka bagian dari hidupku.. Bukan untuk ku tinggal salah satunya..
Bukan.. Bukan aku serakah demi memiliki..
Tapi mereka bagian dari diriku..

Sudikah kamu? Ini diriku dengan dua sayap yang mengisi tiap memori sedari dulu..

#untuk sang adinda, 2012

Minggu, 13 Mei 2012

mapala

Mama mama...
Papa papa...
Lala lala..
Mapa, mala...
Pama, pala...
Lama, lapa...
Ma...
Pa...
La...

#kenangan mapala dahulu

Jumat, 11 Mei 2012

Dewasa lla lg!

Mama bilang ke aku: "Dewasa la lagi! Masa duluan adek Put yang dewasa daripada Aput"
Aku pikir-pikir, dewasa seperti apa sii yang mama maksud..?
Apa karna pertumbuhan ku yang lambat dari adek ku lantas aku dibilang lom dewasa..
Apa karna adek ku dah ada pacaran lantas aku yang enggak dibilang lom dewasa..
Apa karna aku slalu ceria kek anak kecil lantas aku dibilang lom dewasa..
Apa karna aku mudah nangis lantas aku dibilang lom dewasa..
Bukan mauku kalo lambat dalam masa pertumbuhan..
Bukannya aku gak mau pacaran..
Dan bukan mauku kalo ceriaku itu kek anak-anak..
Bukan mauku juga mudah nangis & cengeng kek anak-anak..
Mama ku sayang..
Dengan semua hal perbandingan yang mama anggap aku tak lebih dewasa dari adek ku, itu gak menyatakan bahwa aku ini belum dewasa, bahwa aku ini masih kekanakan..
Itu gak tolak ukur buat nyatain kalo aku belum dewasa juga..
Apakah sikap ngambek adek ku itu bukan hitungan sehingga bisa dibilang kalo dia lebih dewasa dari aku?

takkan pernah lepas

Ntah sampai kapan ku harus begini.
Skali lagi ku harus menunggu..
Menunggu seperti waktu dulu.
Ku harus barikade diriku kembali seperti dulu dari semua hal yang akan menghancurkan 'mine glass hearts'.
Ku kembali ke masa itu lagi, masa yang sungguh menyakitkan, berat pasti.
Ku hanya bisa berharap untuk segera kembali pulih setelah melewati masa-masa itu kembali.
Seperti aku kemaren bisa pulih sekali ketika masa itu ku lewati.
Berkali-kali aku kembali ke masa menyeramkan, masa-masa yang suram, berkali-kali ku berharap untuk melewatinya dan tak ingin kembali masa-masa itu.
Agar ku bisa tetap hidup.
Hidup dalam pengertian diriku tentang hidup.
Aku tahu setiap orang memiliki masa-masa itu seperti ku, walau dalam konteks berbeda.
Makanya aku tak mau terlalu hanyut lagi merasakan masa-masa yang memang harus ku jalani.
Tapi aku tak kuasa untuk membiarkan diri ini hanyut kembali ke masa buruk lalu.
Dan kini ku harus barikade kembali diri ini, layaknya ulat yang membuat dirinya menjadi kepompong, untuk menjadi kupu-kupu dalam waktu yang tentu.
Ku mungkin dalam fase kepompong lagi kini.
Membuat diriku tak menghiraukan banyak hal tentang dunia luar kecuali yang berhubungan dengan diriku pribadi.
Dan berharap aku kan menjadi kupu-kupu yang cantik dengan semangat hidup yang baru.
Slalu berharap begitu.
Walau banyak air mata akan ku keluarkan, walau banyk sakit yang akan kurasakan, slalu berharap bisa kembali hidup.
Dan menjadi diriku yang tak lemah lagi.
Mengapa ku harus menjadi kuat jika ku tahu aku lemah? Karena aku harus.
Suatu keharusan yang ku buat pada diriku, bahwa seorang aku harus slalu kuat walau pada saat aku dalam keadaan sangat lemah hingga rasanya tak mungkin lagi untuk hidup.
mengapa aku harus begini?
Aku hanya menyiksa diriku untuk slalu kuat.

mimpi dari nya

seseorang telah mengajari ku untuk slalu meraih mimpi.. lalu ia pergi.
seiring waktu berlalu, mimpi ku itu pun berlalu tanpa sempat tuk meraihnya..
lalu, datang kembali seseorang yang lain,
ia kembali mengingatkan betapa sebuah mimpi itu harus diraih..
ia memberi ku semangat yang baru..
ia membuat ku tak lupa lagi tuk slalu meraih mimpi..
semangat darinya seolah tak kan pernah padam..
orang itu adalah >♥<.>
seperti dia yang berlari meraih mimpi..
ku disini tak kan kalah tuk mencapai impian ku..!
takkan lagi ku lupa tuk meraih mimpi itu,
walau seandainya dia pergi, atau mungkin aku yang pergi.
makasih udah menjadi orang yang nyemangatin ku lagi,
ku kan semangat terus tuk meraih mimpi...!
^^
</.>

sedikit curhat (memory of relawan)

Awalnya hari ini sama aja kayak hari-hari biasanya.
Akhir minggu yang ku habiskan dengan bermalas-malasan.
Tidur sepuasnya, nonton, maen game, dengerin lagu-lagu, pokoknya nyantai aja.
Tapi hari ini jadi berbeda karna berita di Tv dan koran yang ku baca.
Berita tentang rakyat Palestina, berita tentang para relawan yang kesana, berita tentang unjuk rasa di berbagai negara atas perang dari Israel.
Aku yang lagi asiknya makan jadi terhenti beberapa waktu..
Sejenak aku berpikir dan merenung.
Ngebayangin seandainya aku berada di sana, apa yang akan ku lakukan?
Saat mereka disana kelaparan, aku sedang menikmati makanan lezat dan berkecukupan disini.
Jika aku ikut jadi relawan, apakah aku sanggup?
Patut ku coba menjadi relawan seperti mereka, setidaknya aku yakin dengan demikian akan berguna bagi rakyat Palestina, bukankah dalam hidup itu kita harus saling tolong menolong dalam kebaikan..?
Walau aku ingin seperti relawan-relawan disana, aku tahu bahwa belum tentu aku bisa, aku tahu kemampuan ku biasa saja.
Akhirnya ku melanjutkan sesi makan di depan ku  tanpa sisa.

apakah harus begini... (memory of Tsd)

Aku tak bisa pejamkan mata ini, ku buka Fb ku dan tanpa ku sengaja, ku Lihat foto-foto mu..
Sesuatu, sesuatu menusuk-nusuk, menyesakkan, menggerogoti hati ini.. Pedih, perih..
Air mataku pun mengalir..
Apakah hanya tangis yang tersisa kini?
Mengapa kenangan tentangmu membuat miris hatiku?
Apakah kau tahu bagaimana perasaanku?
Perasaanku padamu..
Aku begitu mengagumi mu, kau begitu baik di mataku, kau sangat berarti.
Tapi mengapa hanya tangis luahan rasa ku kini?
Mengapa kenangan tentangmu menyisakan sesal untukku?
Seandainya kau tahu.. Kini.. Aku di sini..
Aku di sini menangis..
Aku menangis karna ingat kamu..
Aku ingat awal pertemuan kita dulu, aku ingat betapa luhurnya budi mu, aku ingat tawa canda mu, aku ingat rasa sedih mu dulu, aku ingat coklat pertama ku pemberian mu, aku ingat kenangan persahabatan kita yang dulu..
Aku juga ingat betapa renggangnya itu kini, menyisakan tangis setiap ku ingat diri mu..
Aku tak tahu mengapa, mengapa indahnya masa itu seolah tak berharga bagimu..
Bukannya aku menghakimi, tapi kau tLah membuat 'jarak' antara kita semakin jauh..
Bahkan nada bicaramu selalu terasa enggan berlama-lama denganku, kau buat aku merasa bersalah, entah apa salah ku..?
Saat ku ingat kamu karna foto-foto itu, aku, bercampur aduk perasaan ku ini..
Hingga ku pinta ampunan pada Yang Esa atas sakit perasaan ku ketika mengingat mu.
Aku akan tanyakan satu saat nanti ketika kita bertemu..
Apakah harus begini jalannya persahabatan kita?
Apakah kau benar-benar tak ingin lagi berteman denganku?
Aku sudah cukup menangisi kenangan tentang mu, ku harap kita segera bertemu, dan aku tak lagi luka disini.

06 April 2010 (memory KkRg)

Udah.. Cukup..
Aku bosan dengan semua ini.
Mengapa slalu saja aku merasakan sakitnya.
Tak ada guna aku begitu 'sangat' mencintai.
Semua yang terjadi hanya menunjukkan diriku seorang yang 'mabuk' mencintai.
Tapi tidak dengan kamu..
Yang kamu lakukan hanya pandai bilang cinta..
Tapi mana?? Mana cinta yang slalu kamu ucapkan itu??
Bullshit cintamu itu..
Kelakuanmu itu memperlihatkan padaku 'balas dendam'
Apa salahku? Sehingga kamu dengan sangat teganya memperlakukan aku sebagai musuh..
Mengapa slalu saja kamu lakukan hal yang tidak ku suka?
Mengapa slalu saja sakiti hatiku?
Mengapa????
Padahal aku sangat mencintai mu..

berubah itu sulit (memory di awal tahun)

Aku ingin berubah.
Berubah menjadi aku yg baru.
Seiring pergantian tahun beberapa hari lalu, terbersit pastinya keinginan kuat ku untuk berubah.
Walau tak semudah yang ku kira.
Aku ingin berubah.
Ketika aku mulai merasakan putus asa karna sulitnya untuk berubah, aku berkali-kali mengatakan pada diri ku, ingat kamu ingin berubah bukan? Kamu pasti bisa.
Kamu pasti bisa berubah.
Berkali-kali aku ucapkan itu.
Seperti komat-kamit baca mantra ku di buatnya.

Selasa, 01 Mei 2012

cinta itu bersabarlah

ku tapaki lembah nan sunyi
mencari engkau melantun hari
masih terjal lagi haluan rimba hati
berharap pergi menuntun ke haribaan suci

bukan tak ada jiwa yang kuasa
bukan juga tiada berdua hamparan gita
hanya menoreh cerita fana nan bersahaja
meski diri berhantu halusinasi sajak pertapa

engkau kirimkan berita nan riya
menabuh buih hilang bermaknanya
ku kirim cerita cinta nun jauh dari raga
bertepuk gundah jiwa resah nantikan asa

sigapkah hati menyatu
siapkah kalbu berseru biru
hamba serahkan jiwa tertutup deru
bersimbah cita menanti debu-debu

biarkan hati mencari nan pasti dikala tak ada lagi petuah diri nan wangi
tapi kan asa ini berkelana menuju riasan dalam imajinasi nan suci
meringkuk dalam angan tak biarkan laman dalam jiwa diri
sempatkan salam raga di hamparan waktu nantikan nanti